Hirokazu Kore-eda adalah salah satu sutradara Jepang yang dikenal karena film-filmnya mengangkat isu-isu sosial dan keluarga, seperti Shoplifters (2018) yang memenangkan Palme d’Or di Festival Film Cannes, dan Like Father, Like Son (2013) yang memenangkan Jury Prize di festival yang sama. Di film terbarunya, Monster (2023), Kore-eda mencoba hal yang berbeda dengan menyajikan sebuah film yang berfokus pada isu bullying di sekolah dan dampaknya bagi para pelaku, korban, dan orang-orang di sekitarnya. Film ini juga merupakan karya terakhir dari seorang musisi legendaris, Ryuichi Sakamoto.

Sinopsis

Mengisahkan tentang Minato (Soya Kurokawa), seorang anak kelas lima yang mulai menunjukkan perilaku aneh dan mengkhawatirkan ibunya, Saori (Sakura Ando). Saori curiga bahwa Minato mengalami kekerasan dari gurunya, Hori (Eita Nagayama), dan menuntut penjelasan dari pihak sekolah. Namun, ternyata, ada cerita lain yang tersembunyi di balik kejadian tersebut, yang melibatkan seorang murid lain bernama Yori (Hinata Hiiragi).

©Fuji Television Network/ Toho Co., Ltd, 2023.

Ulasan

Film ini dibagi menjadi tiga bagian yang masing-masing menampilkan sudut pandang dari Saori, Hori, dan Minato. Dengan cara ini, penonton dapat melihat gambaran yang lebih lengkap tentang situasi yang terjadi, motif, latar belakang dan satu demi satu kebenaran yang terungkap dari setiap karakter. Isu-isu yang sangat mungkin terjadi di sekitar kita seperti seperti trauma, kebohongan, kesepian, dan kekerasan, disampaikan dengan baik dalam film ini.

©Fuji Television Network/ Toho Co., Ltd, 2023.

Penampilan para pemain luar biasa, terutama Sakura Ando dan Soya Kurokawa yang berhasil menampilkan ikatan emosi yang kuat. Sakura Ando memberikan penampilan yang mengesankan sebagai seorang ibu yang mencintai anaknya, tetapi juga bingung dan frustrasi dengan perilakunya. Soya Kurokawa, aktor cilik yang baru berusia 14 tahun, memberikan penampilan yang mengejutkan sebagai seorang anak yang memiliki sisi gelap dan misterius, tetapi juga rapuh dan kesepian. Keduanya berhasil menciptakan chemistry yang kuat sebagai ibu dan anak.

Sinematografi film ini dilakukan oleh Ryuto Kondo. Terlihat indah, namun suram dan dingin, mencerminkan kondisi psikologis setiap karakter. Musik film ini, yang di-score oleh Ryuichi Sakamoto, salah satu musisi legendaris Jepang, memberikan nuansa yang sedih, dramatis, dan menciptakan kedalaman emosional dalam film ini. Monster menjadi film terakhir yang di-score olehnya dikarenakan beliau meninggal dua bulan sebelum film ini dirilis. Penulisan skenario yang ditulis oleh Yuji Sakamoto memberikan alur yang tidak terduga dan mind-blowing sehingga membuat penonton terus penasaran, menjadikan Monster berhasil memenangkan penghargaan Skenario Terbaik di Festival Film Cannes 2023.

©Fuji Television Network/ Toho Co., Ltd, 2023.
©Fuji Television Network/ Toho Co., Ltd, 2023.
©Fuji Television Network/ Toho Co., Ltd, 2023.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Monster adalah film yang berani dan brilian. Film ini menantang penonton untuk melihat monster di dalam diri manusia, tanpa menghakimi atau menyederhanakan. Film ini juga memberikan pesan bahwa tidak ada yang benar-benar hitam atau putih, setiap orang memiliki cerita dan rahasia mereka sendiri. Monster sangat direkomendasikan bagi pecinta film drama keluarga khususnya penikmat film-film karya Kore-eda. Monster boleh jadi merupakan salah satu film terbaik yang pernah dibuat oleh Hirokazu Kore-eda.

KAORI Newsline

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses